Kenapa Main Sensorik Itu Gak Harus Ribet (dan Bisa Dilakukan di Rumah)

Saat mendengar kata “sensory play” atau “main sensorik”, banyak orang tua langsung membayangkan sesuatu yang ribet: butuh banyak alat, bahan susah dicari, mesti siap kotor, dan harus ada ruangan khusus.

Padahal kenyataannya: main sensorik itu bisa banget dilakukan di rumah, dengan alat seadanya, dan tetap powerful untuk perkembangan anak.

Di artikel ini, kita akan bahas tuntas:
✅ Apa itu sensory play (dan kenapa penting banget)
✅ Mitos bahwa sensory play itu ribet
✅ Contoh kegiatan sensorik simpel yang bisa dilakukan di rumah
✅ Tips biar anak tetap eksplorasi walau tanpa alat mahal
✅ Dan kapan sebaiknya Ibu mempertimbangkan kelas privat sensory play

Untuk Ibu yang sedang mencari info tentang private sensory play Bali atau aktivitas sensorik rumahan yang mudah, artikel ini bisa jadi panduan awal yang pas banget.

Apa Itu Sensory Play?

Sensory play atau main sensorik adalah aktivitas bermain yang menstimulasi indra anak, seperti sentuhan, penglihatan, penciuman, suara, dan rasa gerak (proprioseptif dan vestibular).

Contoh sederhananya:

  • Meremas-remas adonan tepung

  • Menuang air dari satu wadah ke wadah lain

  • Mencium aroma rempah atau bunga

  • Menyentuh benda dingin, basah, atau kasar

  • Menari sambil dengar lagu

Tujuan utamanya bukan hasil akhir, tapi pengalaman eksplorasi langsung yang membantu otak anak berkembang. Terutama di usia 0–5 tahun, fase emas pembentukan koneksi saraf.

Kenapa Orang Tua Sering Merasa Sensorik Itu Ribet?

Ada beberapa alasan umum:
❌ Lihat ide-ide di Pinterest atau Instagram yang terlihat fancy
❌ Takut rumah jadi berantakan
❌ Nggak tahu harus mulai dari mana
❌ Merasa perlu alat mahal atau bahan aneh-aneh

Padahal faktanya…
✅ Anak tidak butuh kegiatan wah — cukup eksplorasi benda sekitar
✅ Yang penting itu konsistensi, bukan keribetan
✅ Anak-anak justru paling senang dengan hal-hal sederhana yang bisa diulang

Prinsip Dasar: Sensorik Itu Soal Indra, Bukan Barang

Jadi, selama kegiatan tersebut melibatkan indra anak, itu sudah termasuk main sensorik. Bahkan kegiatan sehari-hari seperti:

  • Cuci tangan bareng

  • Bantu Ibu masak (pegang sayur, remas-remas bumbu)

  • Bermain air di ember

  • Menyentuh rumput atau tanah, semuanya bisa dikategorikan sebagai sensory play.

Tidak ada alat khusus? Gunakan tangan. Tidak ada bahan khusus? Gunakan benda sehari-hari. Yang penting ada pengalaman indrawi yang beragam.

5 Contoh Main Sensorik Simpel di Rumah

1. Main Tepung dan Air

Campur sedikit air dengan tepung hingga membentuk tekstur seperti “slime berat”.
Biarkan anak meremas, menepuk, atau memindahkannya ke wadah lain.

Stimulasi: sentuhan, suhu, tekstur, koordinasi tangan

2. Main Air dan Gelas Plastik

Siapkan beberapa wadah kosong (gelas, botol) dan air.
Ajak anak menuang dari satu ke yang lain. Bisa ditambah pewarna makanan kalau mau lebih seru.

Stimulasi: visual, suara, motorik halus

3. Sensorik Kering dari Dapur

Gunakan bahan seperti beras, kacang hijau, makaroni, garam, kopi.
Masukkan ke dalam wadah besar, beri sendok atau mainan kecil.

Stimulasi: sentuhan, pendengaran (saat diaduk), koordinasi

4. Jelajah Alam Ringan

Ajak anak jalan di taman atau halaman rumah tanpa alas kaki.
Biarkan mereka menyentuh daun, tanah, batu, atau melihat langit.

Stimulasi: visual, proprioseptif, kinestetik

5. Painting Pakai Jari

Gunakan pewarna makanan atau cat anak (washable) dan kertas besar.
Biarkan anak mengecat pakai jari atau tangan langsung.

Stimulasi: visual, motorik halus, eksplorasi bebas

Jangan Takut Kotor, Tapi Siapkan Area

Kunci utama supaya main sensorik tidak jadi beban adalah:
✅ Siapkan area khusus (pakai alas plastik atau playmat)
✅ Gunakan baju yang “boleh kotor”
✅ Sediakan tisu, lap, dan baju ganti
✅ Ingatkan diri: kotor itu bukan masalah, itu justru belajar!

Kapan Butuh Kelas Sensorik?

Kalau Ibu sudah coba sensory play di rumah tapi merasa:

  • Anak cepat bosan

  • Ibu kehabisan ide

  • Mau eksplorasi bahan/alat baru

  • Ingin ada teacher yang bantu pandu

…maka kelas sensory play bisa jadi pilihan tepat.

Apalagi kalau Ibu tinggal di Bali dan butuh solusi yang fleksibel, nyaman, dan nggak perlu keluar rumah, bisa banget coba Private Sensory Play dari Little Senses Bali.

Apa Itu Private Sensory Play?

Ini adalah layanan di mana teacher kami datang langsung ke rumah Ibu, membawa semua bahan dan alat bermain sensorik.

Programnya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak, dan bisa disesuaikan dengan jadwal Ibu.

Keuntungannya:
✅ Tidak perlu pergi ke mana-mana
✅ Anak bermain di ruang yang sudah familiar
✅ Teacher fokus 1-on-1
✅ Hemat waktu & energi untuk Ibu

Little Senses sudah membantu ratusan anak di Bali untuk mengeksplorasi dunia sensorik dengan cara yang menyenangkan dan bermakna — dari bayi 6 bulan sampai anak usia 5 tahun.

Jadi, Haruskah Mulai dari Rumah?

Jawabannya: YA!
Main sensorik itu bukan soal ikut kelas dulu, tapi soal mindset:
Memberi ruang untuk anak mengeksplorasi, merasa, dan berekspresi.

Dan rumah adalah tempat pertama dan terbaik untuk itu.

Dengan alat sederhana dan sedikit kreativitas, Ibu sudah bisa mendampingi anak belajar banyak hal, hanya lewat permainan.
Kalau butuh ide, panduan, atau bantuan teacher, Little Senses siap bantu lewat layanan privat sensory play.

Kalau kamu sedang bersiap ikut kelas, baca juga “Checklist Persiapan Kelas Sensory Pertama Kali”

Penutup: Sensorik Gak Harus Mahal, yang Penting Konsisten

Banyak hal besar dimulai dari yang kecil.
Termasuk tumbuh kembang anak.

Main sensorik tidak harus mahal, ribet, atau fancy.
Yang dibutuhkan anak hanyalah:
✅ Waktu dari orang tuanya
✅ Ruang untuk eksplorasi
✅ Dan kehadiran yang penuh

Mulailah dari rumah. Mulai dari yang sederhana.
Dan jika butuh bantuan, Private Sensory Play Bali dari Little Senses siap jadi partner Ibu.

Next
Next

Checklist Persiapan Sebelum Ikut Kelas Sensory Pertama Kali