Kapan Waktu Terbaik Memulai Sensory Play untuk Bayi dan Balita?

Bayi memulai sensory play sejak usia dini

Banyak orang tua muda bertanya-tanya: kapan sebaiknya anak mulai dikenalkan dengan sensory play? Apakah harus menunggu sampai anak bisa duduk sendiri? Atau justru sejak bayi baru lahir sudah bisa?

Yuk, kita bahas bersama dalam artikel ini β€” dengan bahasa yang mudah dimengerti dan pendekatan yang penuh empati, agar para orang tua tidak merasa terbebani dan bisa langsung mulai dari hal-hal sederhana.

πŸ”— Di akhir artikel, kamu juga bisa lihat bagaimana sensory play bisa dilakukan langsung di rumah lewat program privat dari Little Senses Bali.

Apa Itu Sensory Play?

Sebelum masuk ke "kapan waktu terbaik", penting banget untuk pahami dulu apa itu sensory play.

Sensory play adalah kegiatan yang menstimulasi indera anak β€” mulai dari sentuhan, penciuman, penglihatan, pendengaran, hingga pergerakan tubuh. Aktivitasnya bisa sesederhana bermain air, menyentuh tekstur berbeda, mengecap rasa, atau mendengarkan suara-suara baru.

Kegiatan ini terlihat simpel, tapi efeknya besar. Dengan stimulasi yang tepat, anak bisa berkembang lebih optimal dalam hal motorik, kognitif, bahasa, hingga sosial-emosional.

β€œSensory play isn’t just about fun, it builds your child’s brain.”

Kapan Bisa Mulai Sensory Play?

Jawabannya: lebih cepat, lebih baik β€” asal disesuaikan dengan usia dan kemampuan bayi.

Berikut panduan sederhananya:

0–6 Bulan: Sentuhan, Suara, dan Cahaya

Untuk newborn hingga usia 6 bulan, sensory play bisa dimulai dengan:

  • Mengelus tangan dan kaki bayi dengan berbagai tekstur (handuk, kain halus, sisir lembut)

  • Bermain suara: menyanyikan lagu lembut, menggunakan rattle

  • Mengajaknya melihat kontras hitam-putih atau benda berwarna cerah

  • Tummy time di atas permukaan berbeda (selimut lembut, playmat bertekstur)

Fokus pada interaksi sederhana dan penuh kehangatan. Bukan tentang seberapa banyak alat mainnya, tapi seberapa hadir dan terhubungnya kita.

6–12 Bulan: Eksplorasi dengan Aman

Saat bayi sudah bisa duduk atau merangkak, ia mulai aktif mengeksplorasi. Ini saat yang ideal untuk mengenalkan:

  • Main air (dalam wadah kecil)

  • Mainan dengan suara atau cahaya

  • Tekstur berbeda: sponge, buble wrap, mainan karet

  • Makanan sebagai sensory: finger food dengan tekstur lembut

Pastikan semua aman dan diawasi. Bayi akan banyak memasukkan benda ke mulut, jadi pilih bahan-bahan non-toxic dan food grade.

1–3 Tahun: Sensory Play Semakin Seru!

Usia toddler adalah masa emas eksplorasi. Anak sudah mulai bisa berjalan, memegang, dan mengekspresikan keingintahuannya.

Beberapa ide aktivitas:

  • Slime atau oobleck

  • Lukis dengan jari (finger painting)

  • Bermain pasir atau moonsand

  • Menempel bahan di sticky wall

  • Mencetak adonan playdough

Di usia ini, anak mulai belajar konsep seperti besar-kecil, basah-kering, kasar-halus. Sensory play mendukung perkembangan kognitif dan bahasa secara alami.

Aktivitas sensory play sesuai usia bayi dan balita

Apa Tanda Anak Siap Mulai?

Kalau kamu masih ragu kapan harus mulai, berikut tanda-tanda anak siap diperkenalkan sensory play:

  • Mulai penasaran dengan lingkungan sekitar

  • Aktif bergerak dan menyentuh benda

  • Merespon suara atau cahaya

  • Menunjukkan ekspresi saat menyentuh sesuatu

Ingat: tidak ada usia "terlambat". Sensory play bisa dimulai kapan pun, bahkan untuk anak yang sudah lebih besar. Fokus utama adalah keterlibatan dan pengalaman.

Tips Memulai Sensory Play di Rumah

  1. Mulai dari yang ada di rumah: air, kain, beras, plastik ziplock bisa jadi alat main.

  2. Ikuti respon anak: kalau ia tidak suka slime, coba tekstur lain seperti kapas atau daun.

  3. Tidak perlu lama-lama: 10–15 menit cukup asal berkualitas.

  4. Jaga suasana santai: sensory play bukan lomba. Fokus pada koneksi, bukan hasil.

Sensory Play di Bali: Sekarang Bisa Dilakukan di Rumah

Buat orang tua di Bali, kini sensory play bisa dilakukan secara privat di rumah lewat program dari Little Senses Bali.

Kami datang langsung ke rumah dengan bahan, alat, dan teacher berpengalaman. Tanpa ribet keluar rumah, anak tetap bisa eksplorasi dengan nyaman dan aman.

Aktivitas dirancang sesuai usia dan tahap perkembangan anak. Jadi, bayi 6 bulan dan toddler 2 tahun bisa punya pengalaman yang disesuaikan.

πŸ”— Baca juga: Sensory Play: Aktivitas Edukatif untuk Bayi & Balita di Bali

πŸ”— Ingin tahu contoh aktivitasnya? Cek juga: 5 Aktivitas Sensorik Anak Usia 1–3 Tahun yang Bisa Dicoba di Rumah

Penutup: Yuk, Mulai Hari Ini

Sensory play bukan soal punya banyak alat atau harus ke tempat fancy. Justru sebaliknya: kegiatan sederhana dengan kehadiran penuh dari orang tua adalah yang paling bermakna.

Jadi, kapan waktu terbaik memulai sensory play?

Jawabannya: sekarang. Mulai dari yang mudah, nikmati prosesnya.

Kalau ingin panduan langsung dan tidak ingin repot, kami di Little Senses siap bantu.

πŸ“² Klik di sini untuk info lebih lanjut atau booking sesi: πŸ”— littlesenses.id

Previous
Previous

Peran Sensory Play dalam Perkembangan Otak Anak Usia Dini

Next
Next

5 Aktivitas Sensorik Anak Usia 1–3 Tahun yang Bisa Dicoba di Rumah